Koransulindo.com – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Republik Indonesia, Ni Luh Puspa, mengapresiasi kemajuan dan inovasi yang dilakukan Desa Wisata Hariara Pohan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Kunjungan tersebut dilakukan pada Sabtu, 4 Mei 2025.
“Sebagai destinasi nasional dan global, Danau Toba dapat menjadi teladan bagi desa-desa lainnya. Karena tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan, namun juga bermanfaat bagi masyarakat, khususnya sektor pariwisata dan pertanian,” ujar Ni Luh Puspa.
Pujian ini disampaikan Wamenpar setelah melihat langsung keberhasilan Desa Hariara Pohan dalam mengelola pariwisata berbasis komunitas dan lingkungan. Data yang disampaikan oleh Bupati Samosir menunjukkan, sepanjang tahun 2024, lebih dari 1,2 juta wisatawan mengunjungi daerah ini—angka yang jauh melampaui target tahunan sebesar 600 ribu pengunjung.
Salah satu inovasi yang mendapat sorotan adalah pengelolaan sampah berbasis TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), yang diinisiasi oleh masyarakat desa setempat sejak mengikuti program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Muhammad Yusuf Sihotang, pengelola Desa Wisata sekaligus Ketua TPS3R, menjelaskan bahwa partisipasi dalam ADWI memotivasi masyarakat untuk lebih peduli pada kebersihan lingkungan.
“Pariwisata memberikan pendapatan terbanyak kepada masyarakat di desa ini. Dulu, sampah dari Bukit Holbung seperti air mancur, turun ke bawah bukit. Sekarang kami tergerak untuk membersihkannya,” kata Yusuf.
Lebih lanjut, Yusuf menguraikan proses pengolahan sampah yang telah mereka kembangkan. Sampah dikumpulkan dari masyarakat, kemudian dicacah dan dimasukkan ke dalam tabung reaktor berkapasitas 20 kilogram. Proses selama 6 hingga 8 jam dalam suhu 300 derajat Celcius mampu menghasilkan solar, sementara pada suhu 270 derajat Celcius menghasilkan minyak tanah.
Wamenpar Ni Luh Puspa hadir bersama jajaran pejabat dari Kementerian Pariwisata, termasuk Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Hariyanto; Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Iyung Masruroh; Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah I, Bambang Cahyo Murdoko; serta Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy B. Panjaitan.
Kegiatan ini memperkuat komitmen pemerintah untuk mendorong desa-desa wisata agar tidak hanya menjadi destinasi yang menarik secara visual, tetapi juga mampu menjaga kelestarian lingkungan dan memberdayakan masyarakat secara ekonomi. [IQT]