Ilustrasi: bendera-bendera partai politik peserta Pemilu 2014/ist

Koran Sulindo – Pintu koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat semakin terbuka. Terutama setelah adanya pertemuan antara Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dengan Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Menurut Sandiaga, koalisi itu sangat mungkin terjadi, bahkan hal tersebut telah dibahas dalam konteks yang lebih luas. Kendati belum menyebutkan nama, jika ujungnya berkoalisi, maka kedua partai harus menetapkan calonnya.

Gerindra dan Demokrat, kata Sandi, masih berada di jalur yang sama. Walau masih dalam pertemuan awal, ia berharap setelah pertemuannya dengan Agus, maka akan ada lanjutan pertemuan pemimpin kedua partai yaitu antara Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Penjajakan koalisi dengan Demokrat tidak akan merusak komunikasi dengan PKS. Terlebih PKS kan sudah pasti berkoalisi dengan kami dan berharap kursi calon wakil presiden,” tutur Sandy seperti dikutip detik.com pada Minggu (20/5).

Menurut Sandi, pertemuan dengan Demokrat semesti bisa dimengerti karena itu demi masyarakat. Karena itu, seharusnya elite-elite politik bisa membuka pandangannya untuk tidak hanya merebut kekuasannya, tapi lebih kepada mencari solusi untuk bangsa.

Kendati waktunya semakin dekat, Partai Demokrat belum menentukan sikap pada pemilihan presiden 2019. Sedangkan anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menyatakan partainya membuka diri dengan partai manapun.

Ia akan tetapi menegaskan Partai Gerindra telah menegaskan Ketua Umum Prabowo Subianto telah mendeklarasikan diri jadi calon presiden. Gerindra, kata Andre, akan berkoalisi dengan PKS. Namun, tidak menutup komunikasi dengan partai politik lainnya. [KRG]