Koran Sulindo – Pemilik gambar atau poster Presiden Joko Widodo mengenakan mahkota yang beredar di Jawa Tengah diminta mengambil alat peraga kampanye tersebut.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
“Kami tunggu penanggung jawabnya datang ke DPD PDIP Jateng. Kalau dia datang, akan kami ajak diskusi kenapa dia pasang begini,” kata Bambang melalui keterangan persnya, Rabu, (14/11).
Bambang menceritakan alat peraga itu ditemukan terpasang di beberapa kota di seantero Jawa Tengah.
Melalui komunikasi dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Tim Kampanye Daerah Jawa Tengah dan DPP PDI Perjuangan, Bambang memastikan tak ada perintah untuk memasang alat peraga tersebut.
Dari hasil analisa pada gambar tersebut, Bambang mendapati pertanyaan mengganjal mengapa gambar Jokowi justru dipasangi mahkota raja yang tak terdapat pada panduan resmi kampanye.
Hal yang paling dipertanyakan adalah mengapa alat peraga itu justru dilakukan menjelang Pemilu 2019.
Menurut Bambang, dengan subsansi yang sama sekali tak mencerdaskan itu terus menerus dibiarkan sama artinya dengan menganggap rakyat, PDIP, dan Jokowi sebagai orang bodoh.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir di Jawa Tengah beredar gambar Jokowi menggunakan mahkota raja.
PDIP mengaku sudah bertemu dengan pihak yang memasang atribut bergambar Jokowi mengenakan kostum raja Jawa. Pemasang mengaku mendapat arahan namun siapa yang mengarahkan, identitasnya masih ditelusuri.
Mereka mengaku diminta membantu memasang atribut ‘Raja Jokowi’ saat sudah dikirim itu dengan upah mulai dari Rp 5-10 ribu untuk setiap pemasangannya.(SAE/TGU]