PDI Perjuangan Apresiasi Sineas Muda Indonesia Diakui Dunia

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto/CHA

Koran Sulindo – PDI Perjuangan merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada para sineas muda Indonesia yang dengan caranya dan penuh rasa percaya diri menampilkan berbagai film pendek dengan nuansa lokal penuh warna ke-Indonesiaan. Film-film mereka dikemas menarik sehingga menembus kualifikasi global.

“Selamat buat Bung Aditya Ahmad atas penghargaan tertinggi program kompetisi Orizzonti di Festival Film Venesia 2018. Bayangkan, Aditya mampu menyisihkan pesaing terberat dari 12 negara seperti Belanda dan Swiss. Capaian sineas muda ini sangat membanggakan kita semua, dan menjadi bagian dari Kado Hari Pahlawan karena membawa nama harum bangsa,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (12/11/2018), melalui rilis media.

Film Pendek dengan judul “Kado” tidak hanya memukau pemirsa di festival film tertua di dunia tersebut. Penghargaan tertinggi tersebut sebagai energi pembebas atas energi negatif yang sering kali melanda bangsa kita berupa perasaan kerdil, rendah diri, atau minder.

“Karena itulah secara psikologis, penghargaan tersebut menjadi milestone rasa percaya diri dan hadirnya semangat berprestasi yang selalu digaungkan oleh Presiden Jokowi,” katanya.

Menurut Hasto, apa yang dilakukan Aditya Ahmad melengkapi sederet prestasi dari sineas muda Indonesia lainnya yang terlebih dahulu telah menembus festival film bergensi di dunia. Mereka antara lain Bayu Prihantoro dengan karyanya On the Origin of Fear; Wregas Bhanuteja dengan karyanya Prenjak; Kamila Andini dengan karya Sendiri Diana Sendiri; Yosep Anggo Noen dengan karyanya Ballad of Bloods and Two White Buckets, dan begitu banyak sineas muda lainnya yang telah berhasil membebaskan diri dari berbagai belenggu psikologis.

“Sehingga mampu menghasilkan karya yang bertitik tolak dari kebudayaan dan karakter ke-Indonesiaan kita,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin.

Berbagai capaian prestasi tersebut menggambarkan bahwa di tengah berbagai kepungan konservatisme, ternyata muncul dialektika kebudayaan yang berakar dari jati diri budaya nusantara.

Daya imajinasi para sineas muda yang bertumpu pada kebudayaan Indonesia namun mampu disajikan dengan kualitas dunia.

“Inilah sebagai contoh kongkret, prestasi generasi muda bangsa. Mereka open mind dan memiliki rasa percaya diri yang besar. Kreativitas dan kualitas karya mereka mampu menenggelamkan watak politisi gendruwo yang mewabah akhir-akhir ini,” kata Hasto. [CHA]