Nilai-nilai Pancasila Berkumandang di Pulau Jeju

Megawati Soekarnoputri hadiri gala ginner Jeju Forum for Peace and Prosperity [Foto: Koran Suluh Indonesia]

Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selalu merayakan hari lahir Pancasila 1 Juni dengan cara istimewa. Pun pada tahun ini. Ia akan menyuarakan Pancasila dalam forum dunia “Jeju Forum for Peace and Prosperity” di Pulau Jeju, Korea Selatan.

“Saya senang Kamis tanggal 1 Juni untuk pertama kalinya hari lahir Pancasila menjadi libur nasional, tapi esensinya bukan di situ. Pancasila harus mampu kembali menjadi nilai yang diadopsi oleh semua rakyat Indonesia,” kata Megawati setelah meresmikan Kebun Raya Megawati Soekarnoputri di Kota Jeju, Rabu (31/5).

Dalam forum itu, Megawati, presiden perempuan pertama Indonesia itu akan menjadi pembicara kunci dalam forum yang akan dihadiri ribuan orang berpengaruh lebih dari 70 negara. Ia akan membagikan visi tentang mencapai perdamaian di tengah perubahan kepemimpinan global.

“Pancasila itu sudah final, tanpa Pancasila forum internasional yang digelar Indonesia seperti Konferensi Asia Afrika dan KTT Nonblok tidak akan berlangsung,” kata Megawati yang diminta menjadi utusan khusus reunifikasi dua Korea.

Visi pendiri bangsa tentang Indonesia yang berasaskan Pancasila adalah kesepakatan yang dicapai bersama dalam forum Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Forum yang bersepakat membangun Indonesia dalam keberagaman. “Kesepakatan itu tak perlu diganggu gugat,” kata Megawati menambahkan.

Megawati bersama mantan Presiden Portugal Anibal Cavao Silva, mantan Perdana Menteri Republik Korea Lee Hong-koo dan Han Seong-soo, serta mantan Presiden Mongolia Ponsalmea Ochirbat di Forum Jeju akan berbagi pengalaman dalam memimpin.

Dalam buku yang dibagikan panitia “Jeju Forum for Peace and Prosperity”, pengalaman keempat pimpinan dunia ini penting didengarkan dan dijadikan acuan, di tengah panasnya geopolitik akibat persaingan dua kekuatan Tiongkok dan Amerika Serikat.

Pemerintahan Trump dan fase kedua kepemimpinan Republik Rakyat Tiongkok, serta kecenderungan banyak negara memberlakukan proteksi dagang, harus diatasi demi masa depan dunia dan Asia. Dan Megawati diyakini mampu berbagi visi, atas berbagai persoalan ini. [CHA/KRG]