Membludak, Pelamar Lowongan menjadi Polisi

Ilustrasi: Pendaftaran tamtama Polri pada 2014/brigadir.infopendaftaranpolri.web.id

Koran Sulindo – Ribuan orang beradu nasib menjadi anggota polisi sejak pendaftaran online dibuka pada 26 Maret 2018 lalu. Pendaftaran ini akan ditutup malam nanti Rabu (11/4/2018) pukul 23.59 WIB.

Setelah mendaftar online, para pendaftar diwajibkan untuk melalukan registrasi ulang maksimal pada Kamis (12/4) besok di jam kerja di Polres-Polres setempat.

Polisi menerima anggota baru melalui jalur akademi polisi, bintara, dan tamtama dalam rekrutmen tahun ini.

Polri mengingatkan pendaftar jangan mempercayai pihak-pihak yang menjanjikan bisa meluluskan dengan membayar, atau istilahnya ‘menembak di atas punggung kuda’.

Berdasarkan data yang diterima SDM Polri hingga sore ini, animo yang mendaftar online untuk Akpol terdapat 13.322 orang, bintara tugas umum 125.866 orang, dan bintara teknik informatika 3.381 orang.

Lalu bintara musik 324 orang, bintara kimia 830 orang, bintara penerbangan 627 orang, bintara perkapalan 648 orang, dan tamtama 12.259 orang.

Tak semua yang telah mendaftar online ini telah melakukan verifikasi faktual.

“Yang sudah melakukan verifikasi faktual tentu tak sebanyak yang mendaftar online. Hingga Rabu sore ini, misalnya, untuk Akpol ada 5.367 orang, untuk bintara tugas umum ada 70.768 orang, dan tamtama ada 5.605 orang,” kata Asisten Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto, di Jakarta, Rabu (11/3/2018).

Arief mengingatkan para calon polisi ini untuk berkompetisi secara sehat dan menegaskan masuk polisi gratis seratus persen. Yang nekad masuk dengan cara  sponsorship, katabalece, dan titip-menitip akan dicoret.

“Jangan percaya jika ada yang menjanjikan bisa memberikan jalur tol pasti lulus dengan membayar. Itu pasti penipuan oleh oknum polisi atau mereka yang mengaku dekat polisi. Rekrutmen dilakukan secara bersih, trasparan, akutanbel, dan humanis (BETAH),” kata Arief.

Menurutnya, mereka yang menjanjikan bisa masuk dengan membayar, dikenal dengan istilah “menembak di atas punggung kuda” tadi, hanya untung-untungan. Calon siswa itu sebenarnya lolos karena kemampuannya sendiri, tapi para calo itu mengklaim itu adalah jasa mereka.

“Bila ada yang mendatangi calon, orang tua calon, baik dari oknum  Polri atau non Polri, yang berjanji membantu atau  meluluskan dengan meminta uang atau materi agar ditangkap dan diserahkan ke Polres atau Polsek terdekat,” katanya.

Para panitia rekrutmen sudah disumpah dan diawasi. Mereka juga sudah menandatangani pakta integritas.

SDM Polri mengklaim juga telah berbenah sejak 2017 dan  berharap para calon, orang tua, wali, dan pihak-pihak yang terlibat untuk berkompetisi secara fair.

Menurut Arif, animo yang besar ini tentu memancing kerawanan karena tak sebanding dengan jumlah yang akan diterima.

Tahun 2018 ini Polri merekrut 9.000 personil. Dengan rincian yakni 250 orang jalur Akpol, 8.400 bintara (semua fungsi), tamtama Brimob 300 orang, dan perwira sumber sarjana 50 orang. [YMA]