Melalui Kolaborasi, DKI akan Perkuat Ketahanan Pangan

Mampukah Presiden Joko Widodo memutus belenggu dan cengkeraman ketimpangan ekonomi pada 2017? [Foto:beritasatu.com]

Koran Sulindo – Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperkuat ketahanan pangan. Terlebih dari data Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan DKI, lahan sawah yang dimiliki hanya tinggal 414 hektare.

“Sebab, untuk sektor pertanian di Jakarta, khususnya areal persawahan padi, lahannya kini relatif sangat terbatas,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Rabu (11/11).

Kolaborasi ini, kata Riza untuk memperkuat program ketahanan pangan melalui pengembangan usaha pertanian padi, mulai dari memberikan bantuan dan pembinaan kepada para petani agar dapat berproduksi secara optimal, hingga menghasilkan sendiri benih padi.

Salah satu kolaborasi yang telah dilakukan Pemprov DKI, kata Riza yakni bersama unsur TNI Angkatan Udara yang memiliki dan mengelola lahan sawah seluas 6,2 hektar di kawasan Landasan Udara Halim Perdanakusumah.

“Ini menjadi bukti bentuk perhatian, kesungguhan dan keuletan para petani di lahan persawahan Halim Perdanakusumah,” ujar Riza.

Dengan adanya hasil panen padi tersebut, menurut Riza, bisa menyumbangkan produksi gabah kering giling dan kebutuhan beras penduduk DKI Jakarta yang diperkirakan rata-rata 0,3 Kg perhari, khususnya di tengah kekhawatiran krisis sebagai dampak pandemi Covid-19, serta memasuki musim penghujan tahun ini yang juga ditandai dengan fenomena La Nina.

“Karena itu, kita harus bersiap sejak awal, memastikan untuk meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi petani, memberikan perhatian kepada masyarakat pertanian yang tiap hari hidup bekerja menanam padi dan lain sebagainya,” tutur Riza.

Selain untuk menjaga ketahanan pangan, Ariza juga mendorong agar pemanfaatan lahan sawah di Lanud Halim Perdanakusumah dapat digunakan untuk agro edu wisata, khususnya bagi anak-anak usia sekolah.

Untuk itu, Ariza meminta kepada Dinas KPKP) DKI Jakarta untuk merancang lebih detil rencana penyusunan agroeduwisata di lahan tersebut.

“Jadi anak-anak datang untuk menanam dan memanen padi. Juga disiapkan tempat untuk mereka menaruh bibit, kemudian juga melihat proses perkembangan ikan, dari yang kecil sampai besar. Juga menanam cabai, pohon pisang, dan seterusnya. DKPKP akan membuat dulu konsepnya. Sehingga, nanti bisa mengajarkan mereka selalu bersyukur kembali ke alam,” ungkap Riza. [WIS]