Koran Sulindo – Lembaga usaha dan komunitas didorong untuk terus berperan dalam menyediakan tempat isolasi mandiri atau isoman menyusul meningkatnya angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di beberapa wilayah.
“Salah satunya, dukungan terhadap penyediaan tempat isoman,” kata Plt Deputi Bidang Pencegahan BNPB Harmensyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/7).
Isoman merupakan alternatif yang dapat dilakukan warga yang terpapar virus dengan gejala ringan. Keterlibatan pentahelix untuk bersama-sama dapat mengatasi pandemi Covid-19.
Harmensyah menyampaikan bahwa penyediaan tempat isolasi mandiri dimaksudkan agar dapat mengurangi beban rumah sakit dan rumah sakit darurat Covid-19 dengan menampung pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau gejala ringan tanpa bantuan alat medis yang spesifik.
Menurutnya, tempat isolasi mandiri yang disediakan lembaga usaha dan komunitas nantinya dapat menampung pasien Covid-19 dari kalangan pegawai, keluarga pegawai dan masyarakat sekitar.
Namun, dalam penyediaan tempat isoman, Harmensyah menekankan pada beberapa hal, seperti lokasi memadai, aksesibilitas, kemudahan koordinasi dengan fasilitas kesehatan sekitar, sarana dan prasarana pendukung, logistik, ketersediaan obat, sumber daya manusia, termasuk tenaga Kesehatan, keamanan dan kenyamanan.
“Tak kalah penting yang harus diperhatikan adalah pengelolaan limbah infeksius dari pasien di tempat isolasi mandiri yang bertujuan mencegah penularan virus dari limbah,” ujar Hermansyah.
Hermansyah menambahkan bagi lembaga yang tidak mempunyai tempat isolasi mandiri, dapat menggunakan rumah warga, tempat pertemuan yang sedang tidak digunakan sebagai tempat isolasi mandiri berbasis masyarakat.
Dalam pertemuan koordinasi, Plt Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo menyampaikan bahwa menyusun rencana strategis penyediaan tempat isolasi mandiri dan membangun sinergi peran lembaga usaha dan komunitas dalam penanganan lonjakan Covid-19, terutama membahas cara penyiapan dan standarisasi tempat isoman.
Suryotomo mengatakan Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 bekerja sama dengan BNPB, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan telah membuat standard operating procedure isoman mandiri terpusat yang mengatur pembagian peran dan dukungan-dukungan yang diperlukan.
“Satgas Penanganan Covid-19 juga siap membantu dukungan tenaga relawan, baik medis maupun nonmedis, serta akan membantu dalam memonitornya,” kata Suryotomo dalam pertemuan koordinasi yang dihadiri 65 perwakilan lembaga usaha dan organisasi.
Sementara itu, lembaga usaha dan organisasi nonpemerintah telah berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.
Berbagai pihak, seperti PT Bank Danamon, PT Bank Mandiri, PT Bank BNI, Artha Graha Peduli, PT Bank Syariah Indonesia, MNC Peduli, PT Alfaria Trijaya, Baznas, Squad PB, dan RAPI telah memberikan fasilitas isoman, obat-obatan, peralatan medis dan dukungan lain.
Dalam pertemuan koordinasi, BNPB menekankan bahwa kolaborasi dan peran pentahelix menjadi kunci dalam penanganan pandemi. [Wis]