Konvensi Rakyat, Jokowi: Sejak Kecil Saya Sudah Bagian dari Pasar Rakyat

Ilustrasi/Liputan6.com

Koran Sulindo – Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan ia adalah bagian dari pasar rakyat, yang lahir dan besar di pasar.

“Bapak saya pernah jualan kayu dan bambu di sebuah pasar kecil di Solo, jadi dari kecil saya sudah bagian dari pasar rakyat,” kata Jokowi, di Sentul International Convention Center (SICC), dalam acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019).

Jokowi berpidato selama 56 menit dalam Konvensi Rakyat bertema “Optimis Indonesia Maju” yang dihadiri ribuan orang pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin tersebut.

Jokowi mengaku hidupnya bahagia dan masa kecilnya penuh kegembiraan.

“Gembira, gembira, gembira. Saya belajar dan bermain di tepi sungai bersama teman-teman saya.

Namun juga Jokowi juga ingat keluarganya selalu dihantui ketakutan tidak bisa berobat ketika sakit dan tidak mampu meneruskan sekolah.

“Bapak saya menyambi jadi supir, kami tinggal di bantaran kali Anyar, kami digusur, dan harus cari kontrakan, pengalaman ini menimbulkan dalam hati saya agar rakyat Indonesia jangan mengalami kesulitan seperti yang saya alami,” katanya.

Jokowi bertekad rakyat Indonesia bebas dari rasa ketakutan seperti yang ia alami.

“Saya bersyukur, saya bersyukur karena kerja keras kedua orang tua saya yang tidak pernah menyerah akhirnya memperoleh hasil Allah SWT memberikan rahmat dan berkah sehingga keluarga kami mendapat kemudahan. Dengan segala perjuangan keluarga saya berhasil melanjutkan sekolah dan menyelesaikan kuliah,”katanya.

Setelah lulus kuliah di Fakultas Kehutanan Umiversitas Gadjah Mada Yogyakarta, Jokowi menghadapi kenyataan mencari kerja ternyata tidak mudah.

Pengalaman pertama kerjanya di Aceh.

“Saya jatuh cinta dengan bumi dan rakyat Aceh, pengamalan ini membuat saya mendalami keberagaman Indonesia, pengalaman saya bekerja dari tingkat paling bawah menumbuhkan tekad saya agar seluruh tenaga kerja di Indonseia harus mendapat pekerjaan cukup dan mendapat pekerjaan dengan tingkat kesejahteraan yang baik,” katanya.

Jokowi optimistis kerja keras selama empat tahun terakhir dapat menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

“Saya optimis sejahtera, saya optimis kerja keras selama ini menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Kita membangun di seluruh pelosok Tanah Air, di perbatasan dan semua desa di negeri yang kita cintai ini,” katanya.

Angka Kemiskinan di Bawah 1 Digit

Jokowi mengatakan selama 4 tahun terakhir pemerintahannya bekerja keras membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Ia bersyukur angka kemiskinan di Indonesia turun di bawah 10 persen, atau di bawah 1 digit untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia.

“Kita harus dan akan terus menurunkan angka kemiskinan ini melalui penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, harga-harga yang stabil dan terjangkau, daya beli yang menguat serta jaminan sosial yang menyeluruh,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, selama pemerintahannya hingga kini, telah sebanyak 10 juta keluarga mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Ini kartunya seperti ini. Sehingga anak-anak dari keluarga prasejahtera, keluarga miskin tetap bisa bersekolah, bisa mendapatkan imunisasi dan tambahan makanan bergizi,” katanya.

Infrastruktur Internet makin Kuat

Jokowi juga menyebutkan pembangunan Palapa Ring hampir selesai.

“Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah sudah  100 persen beroperasi,  91 persen Palapa Ring di wilayah timur telah berjalan dan pada pertengahan tahun 2019 ini sudah akan mencapai 100 persen,” katanya.

Infrastruktur akses internet yang makin kuat itu untuk mendukung pelaku bisnis mengembangkan usahanya.

“Seluruh rakyat dan pelaku usaha di pelosok Indonesia dapat berbisnis, berjejaring,  serta membuka wawasan global. Inilah kesetaraan Indonesia dengan kemajuan dunia maka kita harus optimis setara dengan kemajuan dunia,” katanya.

Terbukanya akses internet juga merupakan  wujud demokratisasi teknologi dan kesetaraan kemajuan.

“Dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote akan memilikinya sepenuhnya infrastruktur yang mendukung akses internet yang cepat,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, Indonesia juga telah memiliki Satelit Telkom, dan baru-baru ini pihak swasta meluncurkan Satelit Nusantara I.

“Ini adalah satu jawaban bagi para pencari kerja di Indonesia. Namun, kita masih  perlu meningkatkan kualitas keterampilan para pekerja kita,” katanya.

Pemerintah juga meluncurkan berbagai program vokasi, salah satunya mendirikan balai latihan kerja (BLK)  komunitas di pesantren- pesantren untuk meningkatkan keterampilan santri.

“Tahun 2017 hanya 50 BLK komunitas, 2018 100 BLK komunitas dan 2019 ini kita targetkan 1.000 BLK komunitas dan 2020 kita targetkan 3.000 BLK harus terbangun,” kata Jokowi.

Acara Konvensi Rakyat itu ditutup dengan pembacaan doa oleh Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma`ruf Amin. Seusai itu pedangdut Via Vallen Via Vallen langsung naik panggung dan membawakan lagu Meraih Kemenangan yang langsung disambut ribuan pendukung pasangan Jokowi-Ma`ruf dengan bergoyang. Selain Via, beberapa artis ibu kota juga ikut meramaikan suasana pidato kebangsaan Jokowi ini sejak Minggu siang.

Selain itu juga dinyanyikan sejumlah lagu wajib seperti Halo Halo Bandung, Garuda Pancasila, dan Dari Sabang Sampai Merauke, yang juga dikumandangkan oleh penyanyi Edo Kondologit.

Puluhan ribu pendukung pasangan calon nomor urut 01 dari beberapa daerah yang datang sejak siang hingga Gedung SICC tidak bisa menampung lagi.

Panitia menyediakan tenda dan layar lebar di luar gedung. Sebelumnya, lagu “Pilih Jokowi Sekali Lagi” bergemuruh di dalam arena konvensi itu sebelum acara dimulai.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, menyebutkan sekitar 30 ribu orang berdatangan pada acara konvensi rakyat itu, selain sekitar 20 gubernur, dan para politisi dari berbagai partai pengusung kedua pasangan capres dan cawapres tersebut.

Terlihat beberapa menteri Kabinet Kerja hadir, seperti Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [DAS]