Jamin Netralitas, Kapolri Terbitkan Maklumat

Kapolri Tito Karnavian/ntmcpolri.info

Koran Sulindo – Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera mengeluarkan maklumat agar seluruh jajaran Polri menjaga netralitas saat Pilkada serentak yang berlangsung pada Juni 2018 nanti.

Tito mengatakan di era keterbukaan informasi, semua bisa mengawasi Polri. Bila ada ketidaknetralan dari anggotanya, akan diproses secara internal.

“Banyak lembaga-lembaga atau ormas kemudian Komisi III DPR ya ada Ombudsman, saya kira di era keterbukaan ini semua bisa memgawasi para pati Polri,” kata Tito di Mabes Polri, Kamis (11/1).

Ia juga menambahkan segera mengeluarkan telegram rahasia berupa arahan bagi seluruh jajaran Polri untuk tetap memegang netralitas. “Kemudian saya akan melakukan video conference,” kata Tito.

Tito menyebut jika nantinya terbukti ada anggota Polri tak netral mereka bakal ditindak tegas oleh pihak Profesi dan Pengamanan dan Irwasum Inspektorat Pengawasan Umum. “Kalau ada yang tidak netral kita laporkan ke internal. Ada Propam oleh Irwasum,” kata Tito.

Korps Bhayangkara sempat menjadi sorotan ketika ada tudingan dari Partai Demokrat terkait kasus yang diduga melibatkan Walikota Samarinda Syaharie Jaang. Polisi dituduh melakukan kriminalisasi terhadap Jaang yang mencalonkan diri sebagai gubernur Kalimantan Timur itu.

Selain mewajibkan sikap netral dalam gelaran pilkada, Kapolri juga memerintahkan agar semua Polda dan Polres yang bertugas mengamankan pilkada di 171daerah menyusun dan mengidentifikasi potensi kerawanan. Ia juga menambahkan pekan depan Mabes Polri sudah mulai merencanakan operasi pengamanan pilkada.

“Mereka harus kirimkan ke Mabes Polri dan Mabes bisa buat tabel daerah mana yang masuk sangat rawan, di situ nanti konsentrasi upaya untuk mendinginkan suasana kita lakukan langkah proaktif sekaligus antisipasi dengan kekuatan pasukan,” kata Tito.

Menurut Tito, langkah paling penting yang akan ditempuh jajarannya adalah pendekatan proaktif untuk mendinginkan suasana menjelang pilkada.

Komunikasi intensif akan dibangun dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengkampanyekan pilkada damai. “Mereka berkampanye juga untuk mendinginkan suasana. Pasti akan agak hangat, ini mendinginkan,” kata Tito. (YMA/TGU)