Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan

Koran Sulindo-Ilmu dan pengalaman akan sangat bermanfaat bila dibagikan kepada orang lain. Karena itu, patut diacungi dua jempol kepada Direktur Utama PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb), Ahmad Irfan, yang telah menulis buku bertajuk Inside The Mind of A Leader: Membangun Indonesia, Memahami Negeri. Karena lewat bukunya tersebut, Irfan membagikan pengalamannya dalam hal strategi kepemimpinan dan manajemen.

Diungkapkan Irfan dalam bedah bukunya yang berlangsung Ahad (18/12) di Bandung, strategi yang ia tulis dalam bukunya dapat diaplikasikan secara nyata oleh para pemimpin dan calon pemimpin, praktisi. “Juga oleh pengusaha,” katanya.

Salah satu langkah sederhana yang ia lakukan dalam memotivasi stafnya di bank bjb adalah melalui yel-yel. Yel-yel yang ia praktikkan di bank bjb adalah “Selamat Pagi? Semangat Pagi! Apa Kabar? Sukses Luar Biasa 130 Persen! Bank bjb? Bigger, Stronger, Better, Go Spirit! Capai Target 2016? Enjoy, Untung, Aman, Selamat!”

Menurut Irfan, yeI-yel tersebut telah menjadi sapaan di antara seluruh jajaran staf bank bjb, baik di kantor pusat maupun kantor cabang yang tersebar di wilayah Indonesia, sejak ia menjadi Direktur Utama Bank bjb pada Desember 2014 Kendati sederhana, ungkapnya, yel-yel tersebut mampu memicu semangat jajaran staf bank bjb untuk berusaha melampaui setiap target yang dibidik. ”Saya percaya, upaya untuk menyehatkan suatu organisasi akan menciptakan perusahaan yang Iebih sehat; suatu hal positif yang niscaya berpengaruh baik kepada daerah di sekitar pada khususnya dan secara nasional pada umumnya,” ujar Irfan.

Memang, di bawah kepemimpinannya, bank bjb sebagai bank pembangunan daerah dengan market skala kedaerahan teIah berkembang menjadi bank terkemuka dengan market usaha skala nasional. Bahkan, kini bank bjb menduduki peringkat 14 terbesar dari 118 bank di Indonesia. Saat ini, jumlah jaringan dan Iayanan bank bjb sebanyak 2.291 jaringan dan Iayanannya tersebar di seIuruh Indonesia. Kinerja keuangannya pun terus menunjukan trend peningkatan.

Pada akhir triwulan III/2016, bank bjb berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,6% (year on year). Pertumbuhan kredit bank bjb tercatat sebesar 15,7% (year on year) dan bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan , NPL) menjadi sebesar 1,7%.

Rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi 18,1% dan memberikan ruang yang cukup untuk meIakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang. Nilai saham bank bjb saat ini sudah berada pada level Rp 2.950 per lembar saham. “Ini merupakan hasiI kerja keras seluruh elemen yang ada di bank bjb,” tutur Irfan.

Padahal, pada awal kepemimpinan Irfan, citra bank bjb sebagai bank pembangunan daerah masih sangat meIekat kuat. Belum lagi terdapat sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi bank bjb, muIai dari NPL yang sangat tinggi, fraud, sampai kualitas saham yang menurun. “Kunci utama dalam memimpin perusahaan untuk memenangkan persaingan adalah inovatif, efektif, dan efisien. Saya sudah mengaplikasikannya di bjb dan sekarang saya ingin mem-bjb-kan Indonesia melalui buku ini,” ungkap Irfan. [RAF]