Ada Kepentingan Ekonomi di Balik Penyebaran Aliran Sesat

Profesor Yunahar Ilyas

Sulindomedia – Seorang remaja yang kabur dari rumah dan bermaksud bergabung dengan ajaran diduga sesat di Pulau Jawa diamankan anggoat Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau. Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda menjelaskan, remaja berinisial Ri (17) itu diketahui kabur dari kediaman orang tuanya di Medan, Sumatera Utara. “Awalnya, kami mendapatkan informasi yang diperoleh personel Kijang 904, yang menyebutkan adanya remaja kabur dan hendak bergabung dengan aliran sesat,” kata Zulanda di Pekanbaru, Sabtu (20/2/2016). jelasnya.

Sebelumnya, dalam acara Yudisium Periode II Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (19/2/2016), Ketua PP Muhammadiyah . Yunahar Ilyas mengatakan, penyebaran aliran sesat di Indonesia saat ini masih cukup signifikan dan masif. Sekarang ini terdapat 600 aliran sesat, dan 300 di antaranya masih aktif.

“Ada kepentingan ekonomi di balik penyebaran aliran sesat tersebut,” kata Yunahar.

Para pendiri aliran sesat tersebut, tambahnya, memanfaatkan penyebaran alirannya untuk meraup keuntungan dari pengikutnya untuk kepentingannya sendiri, sebagaimana diakui oleh salah satu pendiri aliran sesat. Para pengikutnya diminta memberikan kontribusi bagi aliran yang didirikannya dalam bentuk uang dan barang, seperti pernah yang dinyatakan oleh salah satu pendiri aliran sesat. “Mereka berhasil meraup uang hingga belasan juta rupiah setiap bulannya. Uang itu di antaranya didapat dari iuran anggota,” kata Yunahar.

Selain kepentingan ekonomi, Yunahar juga dengan tegas menuding  lemahnya pembinaan agama bagi pengikut dan pendiri aliran sesat saat di tahanan penjara turut mempengaruhi penyebaran aliran sesat di Indonesia. “Mestinya mereka saat berada dalam tahanan atau penjara harus tetap mendapatkan pembekalan agama, agar setelah keluar dari penjara tidak melakukan kegiatan menyimpang,” ujar Yunahar.

Ia pun mewanti-wanti, masyarakat yang ingin mengikuti sebuah organisasi keagamaan berhati-hati. Carilah organisasi yang jelas dan memiliki pandangan yang dapat mencerahkan dalam pemahaman ilmu agama, bukannya  membawa kesesatan. “Penyebaran aliran sesat biasanya dilakukan terselubung dan tersembunyi,’ ungkap Yunahar lagi.

Pada kesempatan itu, Yunahar menyatakan, Muhammadiyah sebagai ormas Islam selama ini mementingkan cara-cara untuk membentengi masyarakat agar tidak terjerumus ke aliran sesat, dibandingkan mengurus maraknya kemunculan aliran sesat tersebut. “Lebih efektif jika masyarakat bisa memahami mana aliran yang sesat dan yang tidak. Dengan begitu, masyarakat bisa melindungi dirinya sendiri dari maraknya aliran sesat,” tutur Yunahar. [YUK/PUR]