Koran Sulindo – Untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat, tepat, dan akurat dalam melakukan sertifikasi benih tanaman perkebunan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan saat ini sedang mengembangkan aplikasi online Pesona Seribu (Pelayanan Sertifikasi Online Nasional-Sertifikasi Benih Perkebunan). Jadi,
Produk akhir dari layanan sertifikasi benih tanaman perkebunan ini adalah Sertifikat Mutu Benih (SMB). SMB adalah sertifikasi yang dipercaya pengujian mutu benih tanaman perkebunan untuk meningkatkan kualitas dari tanaman perkebunan. Demikian diinformasikan dalam rilis yang diterima redaksi Jumat (9/11).
Memang, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.136/Kpts/OT.240/2/2018 tentang Pelaksanaan Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian, BBPPTP ditunjuk sebagai unit pelaksana teknis (UPT) untuk sertifikasi benih. Aplikasi online Pesona Seribu pun dapat mendukung percepatan dalam bidang pertanian secara konsisten dan berkesinambungan.
Sebenarnya, program ini secara resmi telah diluncurkan pada 2 Mei 2018 silam. Aplikasi Pesona Seribu dapat diunduh melalui Google Playstore atau melalui situs www.bbpptpmedan.com. Menurut pihak BBPPTP Medan, selama berjalannya program ini akan dilakukan pengembangan-pengembangan untuk lebih menyempurnakan program Pesona Seribu.
Aplikasi ini dapat digunakan masyarakat atau para pemangku kepentingan lain, terutama produsen benih tanaman perkebunan atau petani perkebunan, untuk tujuan sertifikasi benih tanaman perkebunan. Sertifikasinya meliputi sertifikasi kecambah kelapa sawit, sertifikasi bibit tanaman perkebunan, pengujian laboratorium mutu benih, dan permohonan pemeriksaan pemasangan label. Aplikasi ini diharapkan dapat memberi manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan pelaku usaha.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memang telah menetapkan tahun 2018 sebagai Tahun Perbenihan Nasional. “Saya menargetkan, untuk tahun 2018 tidak ada lagi pengadaan benih, tapi diubah menjadi produksi benih dan akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, kepada petani,” kata Amran di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pertanian Nasional 2017 di Kantor Kementerian Pertanian, 30 Mei 2017 silam.
Untuk itu, pemerintah akan membangun fasilitas persemaian (nursery) atau tempat untuk kegiatan memproses bibit. “Kami akan siapkan bibit produksi sendiri untuk petani,” ujar Amran lagi.
Yang akan lebih didorong pengembangannya adalah komoditas strategis eskpor, seperti rempah-rempah. Itu sebabnya benih yang diproduksi akan difokuskan pada komoditas rempah unggulan, seperti pala, lada, cengkih, kakao, kopi, dan rempah lainnya.
“Sebagai pengingat, musrenbang 2017 bertema’Pengembangan Infrastruktur dan Penguatan Investasi untuk Percepatan Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan’. Bukan tanpa alasan, tema tersebut diangkat selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018, yaitu ‘Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan’. Dan ditentukanlah target nasional kita. Prioritas kami fokuskan pada enam kegiatan. Pertama: alat dan mesin pertanian. Kedua: alat pasca-panen dan pengolahan hasil. Ketiga: sarana infrastruktur pertanian. Keempat: produksi benih/bibit. Kelima: peningkatan produksi dan pengembangan kawasan. Keenam: dukungan penyuluhan dan pasar. Terkait perbenihan inilah diperlukan perangkat pendukung. Untuk itu, akan dibangun nursery atau infrastruktur benih,” kata Amran. [RAF]