Megawati Soekarnoputri dalam acara ulangtahun PDI Perjuangan, Januari 2017 lalu/pdiperjuangan.id

Koran Sulindo – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung di Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, pada Minggu (15/10) nanti.

“Beliau akan langsung mengumumkan nama-nama pasangan calon untuk pilkada di kedua provinsi tersebut. Acara akan digelar pada Minggu (15/10) pukul 09.30 WIB di Kantor DPP PDI Perjuangan,” kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Jumat (13/10).

Pasangan calon untuk pilkada Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dipilih diumumkan pada kesempatan pertama.

Menurut Hasto, hal itu selain mencerminkan ke-Indonesiaan, juga menggambarkan posisi politik PDI Perjuangan yang menempatkan semua daerah sama, setara, dan memiliki arti penting sebagai pembentuk wajah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang membentang dari Sabang hingga Merauke.

“Bagi PDI Perjuangan, kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah ditempatkan sebagai satu kesatuan kepemimpinan yang solid, teruji, dan berpengalaman, suatu kepemimpinan yang menyatukan,” katanya.

PDI Perjuangan juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang menempatkan rakyat sebagai sumber inspirasi, kepemimpinan yang tidak hanya menyelesaikan masalah rakyat, namun juga meletakkan masa depan yang lebih baik.

“Pemimpin yang hanya berorientasi pada kekuasaan dan ambisi pribadi sangat sulit mendapat tempat di PDI Perjuangan,” katanya.

Para pasangan calon yang telah diputuskan dicalonkan, walau berasal dari internal Partai maupun unsur tokoh masyarakat, pegawai negeri sipil, maupun swasta, akan mengikuti Sekolah Para Calon Kepala Daerah.

Diharapkan dengan ikut sekolah tersebut mereka bisa memahami strategi pemenangan pemilu dengan semangat gotong royong. Mereka juga harus memahami tatanan pemerintahan yang baik, yang mempromosikan pemerintahan yang efektif, anti korupsi, dan e-government.

“Maupun memperkuat watak pemerintahan yang membangun peradaban dengan rakyat sebagai titik sentral orientasi kebijakan,” kata Hasto. [CHA/DAS]