Ilustrasi: Kapal selam kelas Kilo produksi Rusia/sputniknews.com

Koran Sulindo – TNI Angkatan Laut menyatakan belum ada rencana pembelian kapal selam klas kilo dari Rusia, apalagi kesepakatan.

“Kalau pun ada, masih tahap penjajakan. Kalaupun pada akhirnya jadi dilaksanakan pembelian, prosedur pengadaannya semuanya akan melalui Kemhan terlebih dahulu,“ kata Kepala Dinas Penerangan AL (Kadispenal), Laksamana Pertama Gig JM Sipasoelta, melalui pesan singkat, di Jakarta, Rabu (22/3).

Sebelumnya, Wakil Direktur Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC), Mikhail Petukhov, mengatakan pertemuan Rusia-Indonesia sudah mencapai pembicaraan mengenai kontrak pengiriman dua kapal selam kelas Kilo ke Jakarta.

“Usulan kontrak pengiriman kedua kapal selam sedang dibicarakan,“ kata Petukhov, seperti dikutip sputniknews.com.

Saat ini, Petukhov sedang memimpin delegasi Rusia dalam pameran di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA-2017), dimana ‘Proyek 636’ (kode Rusia untuk kapal selam kelas Kilo), termasuk salah satu dari 500 barang yang ditampilkan. Proyek 636 Varshavyanka merupakan kapal selam menggunakan tenaga diesel elektrik.

Kapal selam jenis Varshavyanka ini merupakan pengembangan dari kelas Kilo yang terdahulu, termsauk didalamnya mempunyai kemampuan teknologi siluman, jarak jangkau yang diperluas, termasuk jangkauan serangan serta berkemampuan melakukan serangan ke permukaan darat, laut dan target di dalam laut.

Kapal ini mampu membawa 52 awak, dengan kecepatan 20 knot dengan jarak jangkau 400 mil laut. Kapal selam ini mempunyai kemampuan melakukan patroli selama 45 hari, termasuk didalamnya mampu membawa 18 torpedo dan 8 rudal permukaan ke udara. Kapal selam ini, bertugas untuk target anti kapal laut dan pemburu kapal selam di wilayah laut.

Menurut Petukhov, dalam pertemuan perwakilan kedua negara ini, juga dibicarakan kelanjutan pembelian pesawat tempur generasi terbaru Su-35. Pesawat tempur yang dibangun Sukhoi Company Aircraft antara tahun 2003-2008 itu mulai diperkenalkan di muka umum saat pameran Paris Airshow 2013.

Pesawat tempur ini termasuk generasi 4++, perkembangan lebih lanjut pesawat tempur Su-27 multirole fighter.

“Saat ini, sedang berlangsung negosiasi kontrak untuk pengiriman Su-35 ke Republik Indonesia. Kami harap penandatangan kontrak akan dilakukan dalam waktu cepat,” kata Petukhov.

Beberapa media Rusia mengungkapkan akhir tahun lalu, bahwa Indonesia berencana akan membeli 10 unit pesawat tempur jenis terbaru ini. [NOR]